Albatros
From Wikipedia, the free encyclopedia
Albatros, dari keluarga Diomedeidae, adalah burung laut besar dalam order Procellariiformes yang merupakan satu kelompok dengan Procellariidae, Petrel badai dan Petrel penyelam. Burung ini ditemukan secara luas di Lautan Antartika dan Pasifik Utara. Burung ini tidak terdapat di Atlantik Utara, meskipun temuan fosil membuktikan bahawa burung ini dahulu pernah ada di sana. Burung albatros termasuk burung terbang yang paling besar, dan burung albatros besar (genus Diomedea) memiliki panjang sayap yang paling besar melebihi burung lainnya.
Rencana ini memerlukan kemas kini dalam Bahasa Melayu piawai Dewan Bahasa dan Pustaka. Silalah membantu. Anda boleh rujuk: Laman Perbincangannya • Dasar dan Garis Panduan Wikipedia • Manual Menyunting |
Albatros | |
---|---|
Albatros pundak biru (Thalassarche melanophris) | |
Pengelasan saintifik | |
Alam: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Subkelas: | Neornithes |
Infrakelas: | Neoaves |
Order: | Procellariiformes |
Keluarga: | Diomedeidae G.R. Gray 1840[1] |
Genus | |
Diomedea | |
Penyebaran populasi (merah) |
Burung albatros sangat efisien di udara, dengan menggunakan teknik terbang melayang dan terbang membumbung untuk dapat terbang pada jarak yang sangat jauh dengan tenaga yang sedikit. Burung ini memakan cumi-cumi, ikan, dan udang, dengan cara memakan hewan yang terdampar, berburu di permukaan air, dan menyelam.
Albatros merupakan burung yang tinggal dalam koloni, memiliki kebiasaan membuat sarang di pulau terpencil di tengah lautan, kadang bercampur dengan beberapa spesies. Burung ini memiliki kebiasaan monogami dengan mempertahankan pasangan seumur hidupnya. Musim berbiak dapat memakan masa lebih daripada satu tahun mulai dari bertelur, dengan satu butir telur untuk satu musim berbiak. Seekor albatros laysan yang diberinama "Wisdom" yang ditemukan di Kepulauan Midway dianggap sebagai burung liar berumur paling tua di dunia. Burung ini pertama kali ditandai pada tahun 1956 oleh Chandler Robbins.[2]
Dari 21 spesies albatros yang diakui oleh IUCN, 19 telah dikategorikan sebagai terancam punah. Jumlah albatros telah menurun di masa lalu kerana perburuan bulu, namun saat ini albatros terancam oleh spesies pendatang, seperti tikus atau kucing liar yang memangsa telur burung, anak burung; oleh pencemaran; dengan adanya penurunan jumlah ikan di beberapa daerah terutamanya kerana penangkapan ikan yang berlebihan, dan kegiatan merawai. Merawai menjadi ancaman terbesar, karena burung yang mencari makan tertarik pada umpan pancing yang akhirnya terkait dan mati. Para pemangku jabatan seperti kerajaan, organisasi pemuliharaan dan industri perikanan sedang melakukan upaya untuk mengurangi jumlah burung yang tanpa sengaja tertangkap.