Vilma Santos
From Wikipedia, the free encyclopedia
Maria Rosa Vilma Santos-Recto (lahir 3 November 1953) adalah seorang aktris dan politisi asal Filipina. Dia dikenal untuk berbagai perannya dalam berbagai genre filmnya, ia juga diberi julukan Queen of Queens dan Grand Slam Queen. Ia juga dikenal sebagai ratu box office yang paling lama di bioskop Filipina.[1][2] Dia dipuji sebagai Grand Dame yang abadi untuk industri Film di Filipina oleh seorang kritikus film di Toronto International Film Festival 2013.[3]
Vilma Santos-Recto | |
---|---|
Deputy Speaker of the House of Representatives of the Philippines | |
Mulai menjabat August 13, 2019 | |
Member of the Philippine House of Representatives from Batangas' 6th District (Lipa City) | |
Mulai menjabat June 30, 2016 | |
Pendahulu Mark Llando L. Mendoza (as representative of the 4th District) Pengganti Petahana | |
Governor of Batangas 22nd | |
Masa jabatan June 30, 2007 – June 30, 2016 | |
Wakil Gubernur | Jose Antonio Leviste II (2007–2016) |
Pendahulu Arman Sanchez | |
Mayor of Lipa | |
Masa jabatan June 30, 1998 – June 30, 2007 | |
Vice Mayor | Fernando Manguera (1998–2003) Lydio Lopez, Jr. (2003–2007) |
Pendahulu Ruben Umali Pengganti Oscar Gozos | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Maria Rosa Vilma Tuazon Santos 3 November 1953 (umur 70) Tondo, Manila, Philippines |
Kebangsaan | Filipino |
Partai politik | Nacionalista (2018–present) |
Afiliasi politik lainnya | Liberal Party (2009–2018) Lakas–CMD (1998–2009) |
Suami/istri | Edu Manzano (m. 1980–1982) Ralph Recto (m. 1992–present) |
Anak | Luis Manzano Ryan Recto |
Alma mater | St Mary's Academy, Yakal, Manila (elementary and high school) |
Pekerjaan | Actress, singer, dancer |
Profesi | Politician |
Sunting kotak info • L • B | |
Santos juga seorang politisi terkemuka, dan pernah menjabat sebagai Gubernur Batangas selama tiga periode berturut-turut dan sebagai walikota Kota Lipa selama tiga periode berturut-turut.[4] Dia terpilih sebagai Perwakilan untuk Distrik Lone di Lipa, Batangas pada 2016. Dia didesak oleh berbagai partai politik untuk mencalonkan diri sebagai Senat pada 2019, tetapi menolak untuk melakukannya.[5]