Umat Katolik Mangalore
From Wikipedia, the free encyclopedia
Umat Katolik Mangalore (Konkani: Kodialchein Katholik) adalah sebuah komunitas etno-religius Katolik Roma yang mengikuti Ritus Latin dari Keuskupan Mangalore (terletak di distrik Kanara Selatan) di pesisir barat daya Karnataka, India.[2][3] Mereka adalah orang Konkani dan berbicara dalam bahasa Konkani.
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
→Keuskupan Mangalore | 360.000[1] |
Bahasa | |
Konkani | |
Agama | |
Kristen (Katolik Roma) | |
Kelompok etnik terkait | |
Katolik Goa, Katolik Karwari, Brahmin Saraswat Goud, Brahmin Saraswat Rajapur, Brahmin Saraswat Chitrapur, Brahmin Daivadnya, Konkan Maratha, Vaishya Vani, Indo-Arya |
Umat Katolik Mangalore masa kini utamanya merupakan keturunan dari umat Katolik Goa yang melakukan migrasi ke Kanara Selatan antara tahun 1560–1573 selama masa Inkuisisi Goa, peperangan antara Portugis–Adil Shahi, dan peperangan antara Portugis–Maratha. Mereka belajar bahasa-bahasa Kanara Selatan, Tulu, dan Kannada, tetapi tetap mempertahankan Konkani sebagai bahasa ibu mereka serta melestarikan gaya hidup mereka. Pembuangan selama 15 tahun di Seringapatam dalam masa Tipu Sultan, penguasa de facto dari Kerajaan Mysore, sejak 24 Februari 1784 hingga 4 Mei 1799, menyebabkan hampir punahnya komunitas tersebut. Setelah kekalahan Tipu oleh Britania pada tahun 1799, komunitas tersebut bermukim kembali di Kanara Selatan, dan kemudian berkembang di bawah kekuasaan Britania.
Meskipun berbagai pernyataan awal mengenai suatu identitas Katolik Mangalore yang berbeda bermula dari periode migrasi, namun perkembangan identitas budaya Katolik Mangalore baru timbul setelah masa pembuangan. Budaya umat Katolik Mangalore merupakan perpaduan antara budaya Mangalore dan Goa. Setelah migrasi, mereka mengadopsi beberapa aspek budaya Mangalore setempat, tetapi mempertahankan banyak tradisi dan kebiasaan mereka dari Goa; dan layaknya leluhur mereka dari Goa, budaya Katolik Mangalore modern dapat digambarkan secara tepat sebagai suatu budaya Indo-Latin yang disesuaikan dengan norma-norma Inggris. Diaspora Katolik Mangalore sebagian besar terkonsentrasi di negara-negara Arab di Teluk Persia dan Anglosfer.