Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
taman nasional di Indonesia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (disingkat TNBBS) adalah sebuah taman nasional yang ditujukan untuk melindungi hutan hujan tropis pulau Sumatra beserta kekayaan alam hayati yang dimilikinya. UNESCO menjadikan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan bersama Taman Nasional Gunung Leuser dan Tamana Nasional Kerinci Seblat sebagai Warisan Dunia dalam Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra.[1] Taman Nasional Bukit Barisan Selatan memiliki luas wilayah sekitar 355.511 hektare. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan merupakan bagian dari pegunungan Bukit Barisan. Wilayah pegunungan Bukit Barisan memiliki beragam vegetasi alam seperti vegetasi hutan mangrove, hutan pantai, dan hutan pamah tropika.[2]
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan | |
---|---|
IUCN Kategori II (Taman Nasional) | |
Letak TN Bukit Barisan Selatan di Pulau Sumatra | |
Letak | Lampung dan Bengkulu, Indonesia |
Kota terdekat | Bandar Lampung |
Koordinat | 5°20′0″S 104°13′0″E |
Luas | 355.511 hektare (3.555,11 km²) |
Didirikan | 1990 |
Pihak pengelola | Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan |
Situs web | programs |
Bagian dari | Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra |
Kriteria | Alam: vii, ix, x |
Nomor identifikasi | 1167 |
Pengukuhan | 2004 (Sesi ke-28) |
Endangered | 2011—sekarang |
Secara administrasi pemerintahan, kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan terletak di wilayah Provinsi Lampung (Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Pesisir Barat, dan Kabupaten Tanggamus) dan Provinsi Bengkulu (Kabupaten Kaur). Secara geografis areal ini terletak antara 4°29’-5°57’ Lintang Selatan dan 103°24’-104°44’ Bujur Timur.
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan memiliki beberapa hutan dataran rendah di Sumatra yang terakhir kali dilindungi. Sangat kaya dalam hal keanekaragaman hayati dan merupakan tempat tinggal bagi tiga jenis mamalia besar yang paling terancam di dunia: gajah Sumatra (kurang dari 2000 ekor yang bertahan hidup saat ini), badak Sumatra (populasi global keseluruhan: 300 individu dan semakin berkurang drastis jumlahnya) dan harimau Sumatra (populasi global keseluruhan sekitar 400 individu).
Menurut hasil analisis temuan tapak badak per 2019, diperkirakan ada 7-11 ekor yang lalu di sini.[3]
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan tercakup dalam Global 200 Ecoregions, yaitu peringkat habitat darat, air tawar dan laut di bumi yang paling mencolok dari sudut pandang biologi yang dibuat oleh WWF. Taman ini disorot sebagai daerah prioritas untuk pelestarian badak Sumatra melalui program Asian Rhino and Elephant Action Strategy (AREAS) dari WWF. Selain itu, IUCN, WCS dan WWF telah mengidentifikasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sebagai Unit Pelestarian Macan (Wikramanayake, dkk., 1997), yaitu daerah hutan yang paling penting untuk pelestarian harimau di dunia. Terakhir, pada tahun 2002, UNESCO telah memilih daerah ini untuk diusulkan sebagai World Heritage Cluster Mountainous Area beserta Taman Nasional Gunung Leuser dan Kerinci Seblat.