Perang geng di Haiti
konflik bersenjata di Haiti / From Wikipedia, the free encyclopedia
Sejak tahun 2020, ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menjadi lokasi perang geng[9][4][3] yang sedang berlangsung antara dua kelompok kriminal besar dan sekutunya: Pasukan Keluarga Revolusioner G9 (FRG9) dan G-Pep.[9] Pemerintah Haiti dan pasukan keamanan Haiti telah berjuang untuk mempertahankan kendali mereka atas Port-au-Prince di tengah konflik ini,[4] dengan geng-geng yang dilaporkan menguasai hingga 90% kota pada tahun 2023.[10]
Perang geng di Haiti | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari kejahatan di Haiti dan krisis Haiti (2018–sekarang) | ||||||||
Peta Haiti | ||||||||
| ||||||||
Pihak terlibat | ||||||||
Aliansi G9 dan pendukungnya |
Aliansi G-Pep Geng Mawozo 400[2][3] |
Pasukan keamanan Haiti
Gerakan main hakim sendiri Bwa kale[4] | ||||||
Tokoh dan pemimpin | ||||||||
Jimmy Chérizier | Gabriel Jean-Pierre |
Ariel Henry Michel Patrick Boisvert | ||||||
Korban | ||||||||
3.700+ tewas[lower-alpha 1] 314.000 mengungsi internal[8] |
Menanggapi meningkatnya perkelahian geng, gerakan main hakim sendiri bersenjata, yang dikenal sebagai bwa kale (dari bahasa Prancis bois calé), juga muncul, dengan tujuan memerangi geng-geng tersebut.[4][11] Pada tanggal 2 Oktober 2023, Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 2699 disetujui dan mengesahkan "misi dukungan keamanan multinasional" yang dipimpin Kenya ke Haiti.[12] Pada bulan Maret 2024, kekerasan geng menyebar ke seluruh Port-au-Prince yang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry, yang menyebabkan penyerbuan dua penjara dan pembebasan ribuan tahanan. Serangan-serangan ini dan serangan-serangan berikutnya terhadap berbagai institusi pemerintah membuat pemerintah Haiti mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam.[13]