Perang Lebanon 2006
konflik bersenjata khususnya antara Israel dengan Hezbollah / From Wikipedia, the free encyclopedia
Konflik Israel-Lebanon 2006 adalah serangkaian tindakan militer dan bentrokan terus-menerus di Israel utara dan Lebanon yang melibatkan sayap bersenjata Hizbullah dan Angkatan Pertahanan Israel (Israeli Defence Force atau IDF).
Perang Lebanon 2006 | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Konflik Israel-Lebanon dan konflik proksi Iran–Israel[1] | |||||||
Bangunan-bangunan dibom Lebanon, 2006 | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Israel |
Hizbullah Lebanon | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Ehud Olmert Amir Peretz Dan Halutz Moshe Kaplinsky[3] Udi Adam Eliezer Shkedi David Ben Ba'ashat |
Hassan Nasrallah Michel Suleiman | ||||||
Kekuatan | |||||||
10,000 tentara (30,000 tentara dalam beberapa hari terakhir) (+ IAF & ISC)[4][5] |
3,000 pejuang aktif (5,000–10,000 dalam beberapa hari terakhir) 10,000 cadangan[6][7] | ||||||
Korban | |||||||
Pasukan Pertahanan Israel: 1,000+ luka-luka[8] 20 Tank Hancur Atau Rusak Parah 1 Helikopter Jatuh 1 Kapal Korvet Rusak |
Militan Hizbullah: IRGC: ~6–9 tewas (perkiraan resmi Lebanon)[15][16] | ||||||
Warga sipil Israel: Warga Lebanon (termasuk gerilyawan) dan warga sipil asing: Warga sipil asing: PBB: 12 luka[29] | |||||||
Konflik ini berawal pada tanggal 12 Juli 2006, ketika Hizbullah menyerang kota Shlomi di Israel utara dengan rudal Katyusha, kemudian pasukan Hizbullah menyusup ke wilayah Israel. Dalam serangan tersebut, tiga pasukan Israel dibunuh, dua luka-luka, dan dua diculik.[33] Peristiwa ini kemudian berlanjut dengan serangan Hizbullah ke wilayah Israel yang menghasilkan delapan orang tentara Israel tewas dan melukai lebih dari 20 orang.[34] Israel kemudian membalas dengan Operasi Just Reward ("Balasan yang Adil"), yang lalu namanya diubah menjadi Operasi Change of Direction ("Perubahan Arah"). Serangan balasan ini meliputi tembakan roket yang ditujukan ke arah Libanon dan pengeboman oleh Angkatan Udara Israel (IAF), blokade Udara dan Laut serta beberapa serangan kecil ke dalam wilayah Lebanon selatan oleh tentara darat IDF.[butuh rujukan]
Seorang warganegara Indonesia yang bekerja sebagai TKI, Siti Maemunah binti Muhtar Bisri, dilaporkan tewas di Lebanon akibat rudal yang diluncurkan Israel pada 11 Juli.[35]