Perang Aceh
artikel daftar Wikimedia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Perang Aceh–Belanda atau disingkat Perang Aceh adalah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 hingga 1904.[3] Sultan Aceh Muhammad Daud Syah menyerah pada Januari 1904, akan tetapi perlawanan rakyat Aceh yang dipimpin oleh raja-raja feodal atau Uleebalang dan para ulama dengan perang gerilya masih berlangsung hingga 1914 dan perlawanan sporadis rakyat Aceh terus berlanjut hingga 1942.
Perang Aceh (1873–1904) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Panglima besar angkatan perang Belanda, Jenderal J.H.R. Kohler tewas ditembak oleh penembak jitu Aceh pada tahun 1873 | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
| |||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Johan Köhler †
|
Sultan Mahmud Syah †
| ||||||||
Kekuatan | |||||||||
3,000 (Ekspedisi Pertama) 13,000 (Ekspedisi Kedua) 12,000 KNIL dari Eropa (1903) 23,000 KNIL Pribumi | 10,000-100,000 pasukan Aceh | ||||||||
Korban | |||||||||
37,000 terbunuh (termasuk kolera)[1] |
60,000–70,000 terbunuh (termasuk kolera) 10,000 mengungsi[2] |
Pada tanggal 26 Maret 1873 Belanda menyatakan perang kepada Aceh, dan mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang Citadel van Antwerpen. Pada 5 April 1873, Belanda mendarat di Pante Ceureumen di bawah pimpinan Johan Harmen Rudolf Köhler, Masjid Raya Baiturrahman. Köhler saat itu membawa 3.198 tentara. Sebanyak 168 di antaranya para perwira.[4][5]