Penyelamatan gua Tham Luang
operasi penyelamatan 13 orang dari Gua Tham Luang, Thailand / From Wikipedia, the free encyclopedia
Pada bulan Juni 2018, sekelompok anak laki-laki yang terdiri dari 12 orang, berusia antara 11 hingga 16, membentuk tim sepak bola lokal, terjebak bersama dengan asisten pelatih mereka yang berusia 25 tahun di Tham Luang Nang Non (Thai: ถ้ำหลวงนางนอนcode: th is deprecated ; "Gua Besar Putri Tidur"), sebuah gua di Thailand yang berada di Provinsi Chiang Rai. Hujan lebat membanjiri gua selama kunjungan mereka pada 23 Juni 2018.[11] Mereka dilaporkan hilang setelah beberapa jam dan operasi pencarian segera dimulai. Temuan anggota tim di dekat pintu masuk gua menegaskan bahwa kelompok itu kemungkinan berada di dalam gua. Upaya untuk menemukan mereka terhambat oleh naiknya permukaan air yang memblokir akses ke ruang dalam dan tidak ada kontak yang dapat dilakukan dengan mereka selama lebih dari seminggu. Upaya penyelamatan diperluas menjadi operasi besar yang dipimpin pemerintah di tengah liputan media yang intens dan perhatian dari publik.
Tanggal | 23 Juni – 10 Juli 2018 (17 hari) |
---|---|
Lokasi | Tham Luang Nang Non, Mae Sai, Subdistrik Mae Sai, Distrik Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand[1] |
Koordinat | 20°22′54″N 99°52′06″E |
Jenis | Penyelamatan gua |
Penyebab | Banjir muson[2] |
Hasil | Para pelajar bersama pelatihnya ditemukan hidup setelah sembilan hari.[3] Pada 10 Juli 2018, ke-12 anak bersama pelatihnya telah diselamatkan.[4] |
Tewas | Saman Kunan (anggota regu penyelamat)[5] |
Cedera | Luka kecil, ruam ringan,[6][7] inflamasi paru-paru[8] yang diduga histoplasmosis,[9] bradycardia[10] |
Lokasi di Thailand |
Setelah berjuang melalui jalan sempit dan perairan berlumpur, penyelam Inggris menemukan 13 orang hilang dalam keadaan selamat di atas batu yang ditinggikan sekitar 4 kilometer (2,5 mil) dari mulut gua pada 2 Juli 2018, lebih dari sembilan hari setelah mereka hilang.[11] Untuk meninggalkan gua, mereka mungkin perlu belajar menyelam atau menunggu berbulan-bulan agar banjir surut di akhir musim hujan.[12][13]
Lebih dari 1.000 orang yang terlibat dalam operasi penyelamatan, termasuk Thai Navy SEAL serta tim dan bantuan teknis dari berbagai negara, termasuk Britania Raya, Tiongkok, Myanmar, Laos, Australia, Amerika Serikat,[14] Rusia,[15][16] Finlandia,[17] Swedia,[18] dan Israel.[19][20][21] Seorang anggota pasukan khusus Angkatan Laut Thailand meninggal pada tanggal 6 Juli 2018 saat hendak meletakkan tabung oksigen di sepanjang bagian goa yang banjir; ia kehabisan udara saat hendak kembali ke permukaan gua.[22]