Penaklukan Surabaya oleh Mataram atau Perang Mataram-Surabaya adalah kampanye militer oleh Kesultanan Mataram pada awal abad ke-17 yang mengakibatkan penaklukan Kadipaten Surabaya dan sekutunya di bagian timur Jawa (sekarang menjadi bagian Indonesia). Sebelum penaklukan ini, Mataram dan Surabaya adalah dua kerajaan yang bersaing merebut kekuasaan di Jawa Tengah dan Timur. Perang ini dimulai pada tahun 1614 ketika Mataram, di bawah kepemimpinan Sultan Agung, menyerang sekutu-sekutu Surabaya, termasuk Wirasaba. Surabaya dan sekutunya meluncurkan serangan balik tapi dikalahkan di dekat Pajang pada tahun 1616. Selama beberapa tahun berikutnya, Mataram secara bertahap menaklukkan anggota-anggota aliansi Surabaya, dan pada tahun 1620, kota Surabaya itu sendiri berada di bawah pengepungan, bertahan sampai menyerah pada tahun 1625. Dengan penaklukan ini, Mataram menyatukan Jawa Tengah dan Jawa Timur di bawah kekuasaannya, dan memperkokoh posisinya sebagai kekuatan dominan di Jawa. Surabaya dan daerah-daerah sekitarnya yang ditaklukkan tetap berada di tangan Mataram sampai diserahkan ke Perusahaan Hindia Timur Belanda pada 1743.
Informasi lebih lanjut Tanggal, Lokasi ...
Penaklukan Surabaya oleh Mataram |
---|
Ekspansi Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung, termasuk ekspansi ke timur melawan Surabaya dan sekutunya. | Tanggal | 1614–1625 |
---|
Lokasi | Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura, terutama di sepanjang timur laut pantai pulau Jawa |
---|
Hasil |
Kemenangan mutlak Kesultanan Mataram Dominasi Kesultanan Mataram di Jawa Tengah dan Timur |
---|
| Pihak terlibat |
---|
Kesultanan Mataram |
- Tuban
- Pasuruan
- Wirasaba
- Lasem
- Sukadana
- Madura
- Pajang (memberontak terhadap Mataram)
- lainnya
| Tokoh dan pemimpin |
---|
Sultan Agung dari Mataram
|
Jayalengkara, Adipati Surabaya
|
|
|
Tutup