Mohammad Hatta
Wakil Presiden Indonesia ke-1 (1945-1956) dan Perdana Menteri Indonesia ke-3 (1948-1950) / From Wikipedia, the free encyclopedia
Dr. (H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta atau dipanggil Bung Hatta (12 Agustus 1902 – 14 Maret 1980 ) adalah seorang tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, negarawan, dan ekonom Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama. Ia bersama Soekarno adalah Proklamator Kemerdekaan, memainkan peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Pada 1956, ia mundur dari jabatan wakil presiden.
Mohammad Hatta | |
---|---|
Wakil Presiden Indonesia ke-1 | |
Masa jabatan 18 Agustus 1945 – 1 Desember 1956 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Daftar |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru | |
Perdana Menteri Indonesia ke-3 | |
Masa jabatan 29 Januari 1948 – 6 September 1950 (Perdana Menteri RIS : 20 Desember 1949 - 6 September 1950) | |
Presiden | Soekarno |
Pengganti
| |
Menteri Pertahanan Indonesia (ad-interim) | |
Masa jabatan 29 Januari 1948 – 15 Juli 1948 | |
Presiden | Soekarno |
Menteri Luar Negeri Indonesia (Pada Pemerintahan RIS) | |
Masa jabatan 20 Desember 1949 – 6 September 1950 | |
Presiden | Soekarno |
Ketua Umum Palang Merah Indonesia ke-1 | |
Masa jabatan 1945–1946 | |
Pendahulu Tidak ada, jabatannya sebagai baru | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Mohammad Athar (1902-08-12)12 Agustus 1902 Fort de Kock, Sumatra's Westkust, Hindia Belanda |
Meninggal | 14 Maret 1980(1980-03-14) (umur 77) Jakarta |
Partai politik | Independen (setelah merdeka) |
Afiliasi politik lainnya | PNI (PNI-lama) Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-baru) |
Suami/istri | Rahmi Rachim |
Anak | Meutia Hatta Gemala Hatta Halida Hatta |
Pendidikan | Ekonom |
Alma mater | Universitas Erasmus Rotterdam |
Pekerjaan | Politikus |
Tanda tangan | |
Sunting kotak info • L • B | |
Hatta dikenal akan komitmennya pada demokrasi. Ia mengeluarkan Maklumat X yang menjadi tonggak awal demokrasi Indonesia. Di bidang ekonomi, pemikiran dan sumbangsihnya terhadap perkembangan koperasi membuat ia dijuluki sebagai Bapak Koperasi.[1][2]
Hatta meninggal pada 1980 dan jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta. Pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai salah seorang Pahlawan Proklamator Kemerdekaan pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081/TK/1986.[3] Namanya bersanding dengan Soekarno sebagai Dwi-Tunggal dan disematkan pada Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Di Belanda, namanya diabadikan sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Haarlem.[4]