Mikrobiologi Tanah
From Wikipedia, the free encyclopedia
Mikrobiologi tanah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang termasuk dalam subdisiplin mikrobiologi lingkungan. Bidang ini secara khusus memfokuskan penelitiannya pada mikroorganisme yang mendiami ekosistem tanah, termasuk bakteri, arkea, virus, fungi, dan protozoa.[1] Bakteri dan fungi memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem melalui partisipasinya dalam proses pembusukan dan siklus nutrisi. Kedua mikroorganisme ini juga mampu berfungsi sebagai penunjuk penting terhadap perubahan dalam penggunaan lahan dan kesehatan ekosistem. Mereka secara khusus berkumpul di habitat tanah, sebuah matriks kompleks yang terdiri dari pori-pori dan agregat dengan ukuran yang bervariasi. Di area tanah yang berdekatan dengan akar tanaman atau rizosfer, bakteri dan fungi tertentu berkumpul untuk memanfaatkan gula yang dikeluarkan oleh akar tanaman. Interaksi ini menciptakan simbiosis mutualistik, di mana mikroorganisme tersebut secara fisik terasosiasi dengan sistem akar tanaman. Selama pertukaran nutrisi, terbentuklah keseimbangan saling menguntungkan antara mikroorganisme dan tanaman, contohnya dalam hubungan simbiotik mikoriza. Komunitas tanah dan habitatnya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan tingkat keasaman atau alkalinitas tanah (pH). Variabilitas dalam parameter-parameter ini dapat memengaruhi komposisi dan aktivitas mikroorganisme tanah, serta secara keseluruhan memengaruhi kesehatan ekosistem. Dengan demikian, pemahaman mendalam tentang peran bakteri dan fungi dalam interaksi dengan tanah menjadi kunci untuk memonitor dan mempertahankan kestabilan ekosistem.[2] Mikroba tanah memiliki peran ganda dalam ekosistem, mereka memberikan kontribusi positif yang fundamental bagi kesehatan tanah, tanaman bahkan manusia. Namun, dalam kondisi tertentu, mikroba tanah dapat menimbulkan dampak negatif yang perlu diwaspadai.