Krisis konstitusional Spanyol 2017[8] adalah konflik politik yang sedang berlangsung antara Pemerintah Spanyol dan Generalitat de Catalunya mengenai isu Referendum kemerdekaan Catalonia 2017, yang mulai setelah undang-undang yang bertujuan untuk mengizinkan referendum tersebut dikecam oleh pemerintah Spanyol di bawah Perdana Menteri Mariano Rajoy dan kemudian ditangguhkan oleh Mahkamah Konstitusi sampai memutuskan masalah ini.[9][10] Pemerintah Catalonia di bawah Presiden Catalonia Carles Puigdemont mengumumkan bahwa baik pihak berwenang pusat maupun mahkamah Spanyol tidak dapat menghentikan rencana mereka dan bahwa dimaksudkan untuk terus menggelar pemungutan suara bagaimanapun juga, memicu reaksi hukum yang cepat menyebar dari pemerintah Spanyol dan Catalonia ke Munisipalitas Catalonia—karena wali kota setempat didesak oleh Generalitat untuk memberikan dukungan logistik dan bantuan agar proses pemilihan dapat dilaksanakan—serta ke Mahkamah Konstitusi, Pengadilan Tinggi Catalonia, dan jaksa negara bagian.[9][11][12]
Fakta Singkat Tanggal, Lokasi ...
Krisis konstitusional Spanyol 2017 |
---|
|
Letak Catalonia di dalam Spanyol |
Tanggal | 6 September 2017 – sekarang (6 tahun, 7 bulan dan 4 minggu) |
---|
Lokasi | Spanyol, terutama Catalonia |
---|
Sebab |
- Penolakan Pemerintah Catalonia untuk mematuhi penangguhan Mahkamah Konstitusi terhadap Referendum kemerdekaan Catalonia 2017.
- Penolakan Pemerintah Spanyol untuk merundingkan sebuah referendum yang legal.
|
---|
Metode | Unjuk rasa, pembangkangan sipil, perlawanan sipil, pendudukan, mogok massal. |
---|
Status | sedang berlangsung
- Referendum digelar meski ada suspensi; ratusan terluka dalam tindakan keras polisi pada hari pemungutan suara.
- Tindakan hukum diambil terhadap anggota pemerintah dan Parlemen Catalonia oleh pengadilan Spanyol; intervensi keuangan dan kepolisian terhadap Catalonia oleh pemerintah Spanyol.
- Unjuk rasa di jalan seluruh Catalonia; mogok massal seluruh wilayah pada 3 Oktober.
- Pemerintah Catalonia mengumumkan langkah menuju Deklarasi kemerdekaan sepihak.
- Unjuk rasa di seluruh Spanyol untuk mendukung dan menentang tindakan pemerintah Spanyol.
|
---|
|
|
|
|
|
Detasemen kepolisian di Catalonia:
|
Pasukan kepolisian Catalonia:
|
|
|
|
- Terluka: 893 (di Catalonia)[6]
3 (di Madrid)[7]
- Ditahan: 18 (di Catalonia)
1 (di Madrid)[7]
|
|
Tutup
Pada 15 September, saat para pihak pro-kemerdekaan Catalonia mulai kampanye referendum mereka, pemerintah Spanyol telah melancarkan suatu serangan hukum habis-habisan untuk menggagalkan pemungutan suara yang mendekat,
termasuk ancaman pengambilalihan keuangan sebagian besar anggaran Catalonia, polisi menyita poster pro-referendum, pamflet, dan selebaran yang dianggap sebagai ilegal dan memerintahkan penyelidikan kriminal kepada lebih dari 700 wali kota setempat yang telah secara terbuka menyetujui untuk membantu tahap referendum.[13][14] Ketegangan antara kedua belah pihak mencapai titik kritis setelah polisi Spanyol menggeledah kantor pusat pemerintah Catalonia di Barcelona pada 20 September, pada awal Operasi Anubis, dan menahan 13 pejabat senior Catalonia, dengan beberapa media internasional menggambarkan kejadian tersebut sebagai "salah satu krisis politik terburuk dalam sejarah Spanyol modern".[15] Referendum itu disebut sebagai "usaha kudeta terhadap demokrasi Spanyol" dan "melawan Eropa" oleh beberapa politisi Spanyol.[16][17]