Kota Ambon
ibu kota Provinsi Maluku, Indonesia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kota Ambon (disebut juga dalam bahasa Ambon sebagai Ambong;[3] diucapkan sebagai ['ʔamboːŋ]) adalah sebuah kota sekaligus menjadi ibu kota provinsi di provinsi Maluku, Indonesia. Kota ini juga merupakan kota terbesar di provinsi Maluku. Pada akhir 2023, jumlah penduduk kota Ambon sebanyak 355.365 jiwa.[1][4]
Kota Ambon | |
---|---|
Julukan: Kota Manise / "Ambon Manise" | |
Motto: Bersatu Manggurebe Maju | |
Koordinat: 3.6967°S 128.1783°E / -3.6967; 128.1783 | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Maluku |
Tanggal berdiri | 7 September 1575; 448 tahun lalu (1575-09-07) |
Dasar hukum | UU No 60 Tahun 1958 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Bodewin Wattimena (Pj.) |
• Wakil Wali Kota | Lowong |
• Sekretaris Daerah | Agus Ririmasse |
• Ketua DPRD | Elly Toisutta |
Luas | |
• Total | 298,61 km2 (115,29 sq mi) |
Populasi (31 Desember 2023) | |
• Total | 355.365 |
• Kepadatan | 1,200/km2 (3,100/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia, Ambon |
• IPM | 82,06 (2023) sangat tinggi [2] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | 8171 |
Kode area telepon | 0911 |
Pelat kendaraan | DE |
Kode Kemendagri | 81.71 |
PAD | Rp 228.444.663.785,- 2023 |
DAU | Rp 706.376.603.000,- (2023) |
Situs web | www |
Kota yang berdiri di selatan Pulau Ambon ini[5] berawal dari pendirian sebuah benteng yang senantiasa menjadi pusat pertumbuhan kota.[6] Kota ini didirikan oleh bangsa Portugis yang menamainya dengan istilah Nossa Senhora da Anunciada.[c 1] Sejak zaman VOC dan Belanda, kota ini berkembang cepat sebagai pusat pembudidayaan dan perdagangan rempah[7][8] dan salah satu kota penting di Nusantara hingga sekarang berkedudukan sebagai ibu kota provinsi.[9] Kini, kota ini berkedudukan sebagai kota yang dikepalai oleh wali kota[10] dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Ambon sebagai penyelenggara bersamanya.[11]
Kota Ambon memiliki beragam peninggalan sejarah, mulai dari masa megalitik hingga Jepang di delapan desanya yang masih terpelihara dengan baik.[12] Peninggalan-peninggalan tersebut beragam, mulai dari pangkalan militer peniggalan Jepang,[13] masjid jami kota,[14] hingga bom peninggalan Perang Dunia II.[15] Kota ini pun memiliki banyak peninggalan Belanda dan Portugis karena Ambon kaya akan pala dan cengkih yang didambakan orang Eropa pada masa lalu.[16] Pada umumnya, peninggalan bangsa Eropa di Pulau Ambon berupa benteng.[17]