Kecelakaan dan insiden nuklir
From Wikipedia, the free encyclopedia
Kecelakaan nuklir dan radiasi didefinisikan oleh Badan Energi Atom Internasional sebagai "peristiwa yang telah menyebabkan konsekuensi yang signifikan bagi manusia". Contohnya adalah efek mematikan bagi beberapa makhluk hidup.[5] Contoh "utama" dari kecelakaan nuklir adalah yang dimana inti reaktor rusak dan melepaskan sejumlah besar isotop radioaktif, seperti di yang terjadi di Chernobyl pada tahun 1986.[6]
Dampak kecelakaan nuklir telah menjadi topik perdebatan. Perdebatan ini dimulai sejak reaktor nuklir pertama dibangun pada tahun 1954, dan telah menjadi faktor utama dalam keprihatinan publik tentang fasilitas nuklir.[7] Langkah-langkah teknis untuk mengurangi risiko kecelakaan atau untuk meminimalkan jumlah radioaktivitas yang dilepaskan ke lingkungan telah diadopsi, namun kesalahan manusia tetap ada, dan "ada banyak kecelakaan dengan dampak yang bervariasi serta nyaris terjadi kecelakaan dan insiden".[7] Pada 2014, ada lebih dari 100 kecelakaan nuklir serius dan insiden dari penggunaan tenaga nuklir. Lima puluh tujuh kecelakaan atau insiden parah telah terjadi sejak bencana Chernobyl, dan sekitar 60% dari semua kecelakaan atau insiden terkait nuklir telah terjadi di AS.[8] Kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir yang serius termasuk bencana nuklir Fukushima Daiichi (2011), bencana Chernobyl (1986), kecelakaan Three Mile Island (1979), dan kecelakaan SL-1 (1961).[9] Kecelakaan tenaga nuklir dapat melibatkan hilangnya nyawa dan masih banyak lagi.[10]