Iran Qajar
From Wikipedia, the free encyclopedia
Iran pada masa Dinasti Qajar (juga disebut Kekaisaran Qajar, secara resmi bernama Negara Agung Iran) mengacu kepada periode ketika negara Iran dikuasai oleh Dinasti Qajar yang merupakan sebuah Dinasti Turk,[1][2][3] tepatnya dari suku Qajar, dari tahun 1789 hingga 1925.[4][5] Keluarga Qajar menguasai Iran sepenuhnya pada tahun 1794 setelah menjatuhkan Shah terakhir dari Dinasti Zand, Lotf 'Ali Khan, dan memperluas wilayah Iran hingga ke Kaukasus. Pada tahun 1796, Mohammad Khan Qajar merebut Mashhad dengan mudah,[6] sehingga mengakhiri Dinasti Afshariyah. Ia secara resmi dimahkotai sebagai Shah setelah berhasil melancarkan ekspedisi hukuman ke Georgia.[7]
Negara Agung Iran دولت علیّه ایران Dowlat-e Elliye-ye Irân | |||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1785–1925 | |||||||||||||||||
Lagu kebangsaan: (1873–1909) Salâm-e Shâh (Keselamatan bagi Shah) (1909–1925) Salāmati-ye Dowlat-e Elliye-ye Irān (Keselamatan bagi Negara Agung Iran Persia) | |||||||||||||||||
Jangkauan maksimum Iran pada masa Mohammad Khan berkuasa | |||||||||||||||||
Peta Iran pada masa Dinasti Qajar tahun 1900 | |||||||||||||||||
Ibu kota | Tehran | ||||||||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Persia Turk | ||||||||||||||||
Pemerintahan | Monarki absolut (1785–1906) Monarki konstitusional (1906–1925) | ||||||||||||||||
Shah, Mirza | |||||||||||||||||
• 1794–1797 | Mohammad Khan Qajar | ||||||||||||||||
• 1909–1925 | Ahmad Shah Qajar | ||||||||||||||||
Perdana menteri | |||||||||||||||||
• 1906 | Mirza Nasrullah Khan | ||||||||||||||||
• 1923–1925 | Reza Pahlavi | ||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||
• Naik ke kekuasaan | 1785 | ||||||||||||||||
1813 | |||||||||||||||||
1828 | |||||||||||||||||
1906 | |||||||||||||||||
• Dinasti Pahlavi mengambil kekuasaan | 1925 | ||||||||||||||||
Mata uang | Toman | ||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
Pada abad ke-19, wilayah-wilayah Dinasti Qajar di Kaukasus direbut oleh Kekaisaran Rusia, termasuk Georgia, Dagestan, Azerbaijan, dan Armenia.[8] Walaupun begitu, Dinasti Qajar mampu mempertahankan kemerdekaannya dan mendefinisi ulang gagasan raja di Iran.[9]