Fukuzawa Yukichi
Pemikir Pencerahan Modern, pendidik, filsuf, cendekiawan, penulis, penulis, jurnalis, penerjemah, pengusaha, dan pendiri Universitas Keio di era Meiji Jepang (1835-1901) / From Wikipedia, the free encyclopedia
Fukuzawa Yukichi (福澤 諭吉code: ja is deprecated , 10 Januari 1835 – 3 Februari 1901 ) adalah penulis Jepang, ahli rangaku sekaligus samurai Domain Nakatsu, penerjemah, pengusaha, dan pengajar yang mendirikan Universitas Keio. Ia dua kali diberangkatkan ke Amerika Serikat sebagai anggota delegasi Jepang, dan melakukan perjalanan ke Eropa, setahun sebelum Restorasi Meiji (1868).
Fukuzawa Yukichi | |
---|---|
Lahir | (1835-01-10)10 Januari 1835 Osaka, Jepang |
Meninggal | 3 Februari 1901(1901-02-03) (umur 66) Tokyo, Jepang |
Pekerjaan | Penulis, dosen |
Fukuzawa menerbitkan banyak sekali buku dan artikel, di antaranya Gakumon no Susume (Dorongan untuk Belajar) (1872-1876) dan Bunmeiron no Gairyaku (Garis Besar Teori Peradaban) (1875). Kalimat pembuka Gakumon no Susume dikenal anak-anak sekolah di Jepang, "Langit tidak menciptakan seseorang dengan harkat di atas atau di bawah orang lainnya."[1]
Sebagian besar tulisannya diterbitkan oleh penerbit universitas atau surat kabar Jinji Shimpo yang didirikannya pada tahun 1882. Ia juga menulis berbagai esai dan satire mengenai isu-isu kontemporer di bidang politik, hubungan internasional, masalah ekonomi dan keuangan, kebijakan pendidikan, persamaan hak wanita, dan moralitas.
Prinsip utama baginya dalam dirangkum dalam satu kata, yakni kemerdekaan. Ia percaya bahwa kemerdekaan pribadi dan kemerdekaan negara adalah landasan sesungguhnya bagi masyarakat modern di Barat. Dalam mencapai kebebasan pribadi, Fukuzawa lebih mengutamakan metode ilmiah dan praktis dari Barat daripada studi tradisional Cina klasik. Semakin banyak orang-orang berpendidikan, maka kebebasan nasional makin tertanam, dan kebajikan publik serta moralitas sosial meningkat dengan sendirinya.[2]
Ia adalah salah seorang anggota pendiri kelompok intelektual Meirokusha, dan ketua pertama Tokyo Academy. Ide-idenya tentang pemerintah dan lembaga-lembaga sosial memengaruhi modernisasi Jepang dalam zaman Meiji. Ia dianggap sebagai salah seorang pendiri Jepang modern. Sejak tahun 1984, lukisan potretnya menghiasi uang kertas pecahan terbesar di Jepang, 10.000 yen.[3]
Kemandirian dan harga diri adalah filosofi yang dikemukakan oleh Yukichi Fukuzawa. “Saat berinteraksi dengan orang lain, Anda harus memiliki keyakinan. Percaya pada diri sendiri dan orang lain, dan orang lain juga harus percaya pada Anda. Hanya dengan percaya satu sama lain Anda dapat mencapai kemandirian dan harga diri terhadap diri sendiri dan orang lain.”
Juga,
"Kendalikan diri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain."