Empirisme
From Wikipedia, the free encyclopedia
Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman indra manusia.[1] Secara etimologi, istilah empirisme berasal dari bahasa Yunani emperia, yang berarti pengalaman.[2] Dalam empirisme, kebenaran hanya dapat diperoleh melalui pengalaman.[3] Pola pikir empirisme mengandalkan bukti empiris.[4] Empirisme termasuk salah satu jenis aliran ontologi.[5] Dalam empirisme, manusia dapat memperoleh pengetahuan dari pengalaman dengan cara mengadakan pengamatan dan pengindraan.[6] Empirisme merupakan salah satu dari tiga aliran filsafat ilmu di dunia Barat.[7] Pemikiran filsafat pada empirisme memilik sifat yang bertentangan dengan rasionalisme.[8] Pemikiran empirisme dipelopori oleh Thomas Hobbes sebagai reaksi terhadap rasionalisme.[9]
Perkembangan pemikiran empirisme berlangsung secara pesat di Inggris dan wilayah di sekitarnya pada masa renaisans selama abad ke-17 hingga abad ke-18.[10] Empirisme pertama kali dikembangkan di Inggris oleh John Locke (1632–1704), tetapi lebih mempengaruhi tokoh-tokoh pemikir di Amerika Serikat, khususnya di bidang pelestarian lingkungan hidup dan psikologi lingkungan.[11] Tokoh-tokoh pendukungnya berasal dari penganut filsafat Barat, antara lain Francis Bacon, Thomas Hobbes, John Locke, dan David Hume.[12]
Pemikiran empirisme oleh para tokohnya telah memberikan sumbangsih bagi pengembangan bidang keilmuan. Para tokoh ini antara lain ialah John Locke (ilmu sosial dan metode ilmiah), George Berkeley (fisika, matematika, dan teologi), dan David Hume (ilmu sejarah dan sains).[13] Empirisme juga menjadi dasar bagi pengembangan filsafat dalam positivisme.[14] Selain itu, empirisme juga menjadi salah satu aliran utama dalam filsafat pendidikan yang menjadi dasar bagi pengembangan berbagai model pendidikan yang ada di dunia.[15]