Domingo Faustino Sarmiento
From Wikipedia, the free encyclopedia
Domingo Faustino Sarmiento (15 Februari 1811 – 11 September 1888) adalah seorang aktivis, cendekiawan, penulis, negarawan, serta Presiden Argentina yang ketujuh. Tulisan-tulisannya membahas berbagai macam topik, dari jurnalisme hingga autobiografi, dari filsafat politik hingga sejarah. Ia merupakan bagian dari kelompok cendekiawan yang dikenal dengan julukan Generasi 1837, yang sangat berpengaruh terhadap Argentina pada abad ke-19. Sarmiento berkecimpung dalam bidang pendidikan dan juga memiliki pengaruh yang besar dalam bidang sastra di kawasan Amerika Latin.
Domingo F. Sarmiento | |
---|---|
Presiden Argentina | |
Masa jabatan 12 Oktober 1868 – 11 Oktober 1874 | |
Wakil Presiden | Adolfo Alsina |
Pendahulu Bartolomé Mitre Pengganti Nicolás Avellaneda | |
Menteri Luar Negeri dan Ibadah | |
Masa jabatan 6 September 1879 – 9 Oktober 1879 | |
Presiden | Nicolás Avellaneda |
Pendahulu Manuel Montes de Oca Pengganti Lucas González | |
Menteri Dalam Negeri | |
Masa jabatan 29 Agustus 1879 – 9 Oktober 1879 | |
Presiden | Nicolás Avellaneda |
Pendahulu Bernardo de Irigoyen Pengganti Benjamín Zorrilla | |
Gubernur San Juan | |
Masa jabatan 3 Januari 1862 – 9 April 1864 | |
Pendahulu Francisco Díaz Pengganti Santiago Lloveras | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 15 Februari 1811 San Juan, Argentina |
Meninggal | 11 September 1888(1888-09-11) (umur 77) Asunción, Paraguay |
Kebangsaan | Argentina |
Partai politik | Liberal |
Suami/istri | Benita Martínez Pastoriza (m. 1847–1857); berpisah |
Pasangan serumah | Aurelia Vélez Sársfield (1857–1888); kematian Sarmiento |
Anak | Ana Faustina Domingo Fidel |
Tanda tangan | |
Karier militer | |
Pihak | Argentina |
Dinas/cabang | Angkatan Darat Argentina |
Masa dinas | 1834–1863 |
Pangkat | Jenderal Divisi |
Sunting kotak info • L • B | |
Domingo Faustino Sarmiento | |
---|---|
Sarmiento dibesarkan di keluarga yang miskin tetapi aktif secara politik. Hal inilah yang menjadi cikal bakal pencapaian Sarmiento saat sudah dewasa. Dari tahun 1843 hingga 1850, ia sering kali berada di pengasingan dan menulis karya-karyanya di Chili dan Argentina. Karya sastra terbaiknya adalah Facundo, yaitu kritik terhadap Juan Manuel de Rosas yang ditulis oleh Sarmiento saat bekerja di surat kabar El Progreso ketika ia berada di pengasingan di Chili. Buku ini tidak hanya membuatnya dikenal di kalangan sastrawan; ia juga mencurahkan perhatiannya dalam perjuangan melawan kediktatoran, khususnya kediktatoran Rosas. Ia menyandingkan antara Eropa yang tercerahkan (negeri yang dianggap menghargai demokrasi, layanan sosial, dan pemikiran cerdas) dengan barbarisme gaucho dan golongan caudillo.
Saat menjabat sebagai Presiden Argentina dari tahun 1868 hingga 1874, Sarmiento mendukung pemikiran-pemikiran intelektual dan demokrasi di Amerika Latin. Ia menggalakkan pendidikan untuk wanita dan anak-anak. Ia juga memodernisasi kereta api, sistem pos, dan sistem pendidikan di Argentina. Ia juga pernah menjabat sebagai menteri selama bertahun-tahun di tingkat federal maupun negara bagian, dan ia pernah berkelana ke luar negeri untuk mempelajari sistem pendidikan di negara lain.
Sarmiento meninggal di Asunción, Paraguay, pada usia 77 tahun akibat serangan jantung. Jenazahnya disemayamkan di Buenos Aires. Kini ia dihormati sebagai seorang pembaharu politik dan penulis. Miguel de Unamuno menganggapnya sebagai salah satu penulis bahasa Spanyol terbaik.[4]