Atapers
sebutan penumpang kereta api yang menaiki atap / From Wikipedia, the free encyclopedia
Atapers[1] (bentuk tunggal: ataper) adalah penumpang atau kelompok penumpang yang naik kereta api atau kereta rel listrik namun berada di atap keretanya. Istilah ini merupakan istilah populer yang muncul pada dekade 1990-an hingga 2000-an, khususnya di Jabodetabek ketika KRL Commuterline masih berstatus sebagai KRL Ekonomi yang dikelola oleh Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek (Divisi Jabotabek).
Umumnya, KRL yang diasosiasikan terhadap para atapers adalah KRL Rheostatik. Oleh karena bentuk atapnya yang melengkung dan tidak dipasangi penyejuk udara (AC), sehingga mengakibatkan penumpang leluasa untuk naik di atapnya.[2] Meskipun demikian, semua KRL Ekonomi tak luput dari atapers, termasuk KRL AC, ketika Atapers banyak ada di KRL Ekonomi AC, khususnya lintas Bogor. Banyak KRL yang pintunya diganjal, khususnya KRL Tokyu 8000 dan 8500, bahkan Tokyo Metro seri 7000 dan 6000 pun tak luput.
Meskipun atapers biasanya naik di KRL Ekonomi, atapers juga sempat ada di KRL Ekonomi AC, khususnya di lintas Bogor. Namun kebijakan e-ticketing, peningkatan keamanan stasiun dan kereta serta kebijakan tidak memberangkatkan kereta jika masih ada penumpang di atap membuat tidak ada lagi atapers di Indonesia.
Kereta api di India dan Bangladesh juga terkenal karena atapers-nya. Tetapi bedanya, atapers di India dan Bangladesh juga bergelayutan di samping badan kereta, sedangkan di Indonesia sendiri, atapers hanya duduk di atas atap kereta.