Sejarah Svalbard
From Wikipedia, the free encyclopedia
Kepulauan kutub Svalbard pertama kali ditemukan oleh Willem Barentsz pada tahun 1596, meskipun terdapat bukti sengketa penggunaan oleh Pomors atau suku Nordik. Perburuan paus-paus bowhead dimulai pada tahun 1611, yang didominasi oleh perusahaan Inggris dan Belanda, dan negara-negara lain yang juga berpartisipasi. Saat itu belum ada kesepakatan mengenai kedaulatan. Stasiun perburuan paus, yang terbesar adalah Smeerenburg yang dibangun pada abad ke-17. Secara bertahap perburuan paus menurun. Perburuan dilakukan pada abad ke-17 oleh Pomors, dan pada abad ke-19 yang lebih didominasi oleh orang-orang Norwegia.
Eksplorasi pertama kali dilakukan untuk menemukan tempat penangkapan paus baru, tetapi dari abad ke-18 beberapa ekspedisi ilmiah terjadi. Hal ini awalnya adalah ekspedisi dengan skala besar, tapi dari akhir abad 19 mereka menjadi semakin fokus pada hal-hal interior. Penjelajah ilmiah yang paling penting adalah Baltazar Mathias Keilhau, Adolf Erik Nordenskiöld dan Martin Conway. Penambangan berkelanjutan dimulai pada tahun 1906 dengan berdirinya Longyearbyen dan pada tahun 1920-an, permukiman permanen di pertambangan batubara didirikan di Barentsburg, Grumant, Pyramiden, Svea dan Ny-Ålesund. Perjanjian Svalbard mulai berlaku pada tahun 1925, dan memberikan kedaulatan Norwegia atas wilayah tersebut, tetapi melarang "kegiatan perang" dan membuat semua penandatangan hak pertambangan. Hal Ini sama-sama menghilangkan status 'legum mare' (perairan Internasional) di kepulauan tersebut, yang juga merupakan perubahan nama dari Kepulauan 'Spitsbergen' ke 'Svalbard'. Pada tahun 1930-an, semua permukim di sana berasal dari Norwegia atau Soviet.
Selama Perang Dunia II, permukiman pertama kali dievakuasi dan kemudian dibom oleh Kriegsmarine, tetapi dibangun kembali setelah perang tersebut. Selama Perang Dingin terjadi peningkatan ketegangan antara Norwegia dan Uni Soviet, terutama mengenai pembangunan bandara. Ada pengeboran minyak yang terbatas, dan pada tahun 1973 lebih dari setengah kepulauan terlindungi. Dimulai pada tahun 1970-an, Longyearbyen menjalani proses "normalisasi" supaya menjadi komunitas reguler. Perusahaan pertambangan Arktikugol menutup Grumant pada tahun 1962 dan Pyramiden pada tahun 1998, sementara King Bay harus menutup pertambangan di Ny-Ålesund setelah kesepakatan Kings Bay Affair. Di Tahun 1990-an dan 2000-an populasi Rusia mengalami penurunan dan membentuk tempat-tempat ilmiah di Ny-Ålesund dan Longyearbyen. Pariwisata di tempat ini telah meningkat dan menjadi komponen utama perekonomian Longyearbyen.