Ruslan Tjakraningrat
Politikus dan gubernur Nusa Tenggara Barat pertama / From Wikipedia, the free encyclopedia
Raden Ario Muhammad Ruslan Tjakraningrat (17 Desember 1913 – 23 Desember 1976 ) merupakan seorang birokrat dan politikus dari Indonesia. Ia sempat memegang jabatan Sekretaris Umum Negara Madura pada masa Republik Indonesia Serikat. Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia, Ruslan meneruskan kariernya dalam pemerintahan. Ia kemudian menjabat sebagai Bupati Sumenep dari tahun 1956 hingga 1957, Bupati Bangkalan dari tahun 1957 hingga 1958, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat dari tahun 1958 hingga 1966.
Ruslan Tjakraningrat | |
---|---|
Gubernur Nusa Tenggara Barat | |
Masa jabatan 1 November 1958 – 28 September 1966 | |
Pendahulu jabatan baru | |
Bupati Bangkalan | |
Masa jabatan 1957–1958 | |
Gubernur | R.T.A. Milono |
Pendahulu Sis Cakraningrat Pengganti Abdul Karim Brojokusumo | |
Bupati Sumenep | |
Masa jabatan 1956–1957 | |
Gubernur | R.T.A. Milono |
Pendahulu Ruslan Wongsokusumo Pengganti Achjak Sosrosoegondo | |
Informasi pribadi | |
Lahir | (1913-12-17)17 Desember 1913 Sampang, Keresidenan Madura, Hindia Belanda |
Meninggal | 23 Desember 1976(1976-12-23) (umur 63) |
Orang tua |
|
Sunting kotak info • L • B | |
Lahir sebagai anak dari Bupati Bangkalan, Ruslan menempuh pendidikan hingga tingkat menengah atas. Ia kemudian memulai kariernya sebagai pegawai negeri di berbagai kantor pemerintahan daerah dan sempat mengikuti pendidikan militer pada masa penjajahan Jepang. Setelah penjajahan Jepang berakhir, Belanda menduduki daerah Madura dan mengangkat Ruslan sebagai Sekretaris Umum Negara Madura.
Ruslan meneruskan kariernya dalam pemerintahan pasca pengakuan kedaulatan. Ia menjabat sebagai bupati di Sumenep dan Bangkalan sebelum ditunjuk menjadi kepala daerah pertama Nusa Tenggara Barat. Sebagai kepala daerah pertama, Ruslan melakukan penataan terhadap sistem pemerintahan daerah dan wilayah kabupaten. Pada masa jabatannya, terjadi kelaparan besar yang menewaskan ribuan penduduk Nusa Tenggara Barat. Ruslan berupaya untuk menangani permasalahan ini dengan menerapkan berbagai kebijakan, tetapi gagal untuk menyelesaikannya. Ia kemudian diberhentikan dari jabatannya akibat kegagalannya. Ruslan kemudian pensiun dan wafat pada tanggal 23 Desember 1976.