Dinasti Satawahana
wangsa India / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kekaisaran Sātavāhana (bahasa Telugu: శాతవాహన సామ్రాజ్యము, Maharashtri: सालवाहण, Sālavāhaṇa[3]) atau Kekaisaran Andhra, adalah dinasti kerajaan India yang berbasis dari Dharanikota dan Amaravati di Andhra Pradesh serta Junnar (Pune) dan Prathisthan (Paithan) di Maharashtra. Wilayah kekaisaran ini meliputi sebagian besar India sejak tahun 230 SM. Meskipun ada beberapa kontroversi mengenai kapan dinasti ini berakhir, biasanya diperkirakan bahwa dinasti ini berlangsung selama kira-kira 450 tahun, hingga tahun 220 M. Satavahana berperan dalam menciptakan perdamaian di India, menghalau serangan gencar dari bangsa asing setelah kemunduran Kekaisaran Maurya.
Kekaisaran Satavahana శాతవాహన సామ్రాజ్యము सालवाहण | |||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
230 SM–220 | |||||||||||||||||||
Wilayah Kekaisaran Satavahana (hijau). | |||||||||||||||||||
Ibu kota | Amaravati Prathisthan | ||||||||||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Bahasa Prakerta Maharashtri[1] bahasa Telugu[2] | ||||||||||||||||||
Agama | Buddhisme Hinduisme | ||||||||||||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||||||||||||
Kaisar | |||||||||||||||||||
• 230–207 SM | Simuka | ||||||||||||||||||
• 190-an M | Madhariputra Svami Sakasena (?) | ||||||||||||||||||
Era Sejarah | antikuitas | ||||||||||||||||||
• Didirikan | 230 SM | ||||||||||||||||||
• Dibubarkan | 220 | ||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||
Sekarang bagian dari | India | ||||||||||||||||||
Sātavāhana bermula sebagai feudatori dalam dinasti Maurya, namun kemudian menyatakan merdeka ketika Maurya mengalami kemunduran. Mereka dikenal sebagai pelindung Hinduisme dan Buddhisme yang menghasilkan monumen Buddha dari Ellora (sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO) hingga Amaravati. Sātavāhana merupakan salah satu negara India pertama yang mengeluarkan koin bergambar penguasa mereka. Mereka menjalin jembatan kebudayaan dan memainkan peranan penting dalam perdagangan serta perpindahan gagasan dan kebudayaan ke dan dari Dataran India-Gangga hingga ujung selatan India.
Mereka harus bersaing dengan Sunga dan kemudian dengan Kanwa dari Magadha dalam mendirikan kekuasaan mereka. Di kemudian hari, mereka memainkan peranan penting dalam melindungi wilayah luas di India dari para penyerbu asing seperti bangsa Saka, Yavana dan Pahlawa. Secara khusus perjuangan mereka melawan Kshatrapas Barat berlangsung lama. Para penguasa besar dari Dinasti Satavahana seperti Gautamiputra Satakarni dan Sri Yajna Sātakarni berhasil menghalau para penyerbu asing seperti Kshatrapas Barat dan menghentikan ekspansi mereka. Pada abad ke-3 M, kekaisaran ini terpecah menjadi negara-negara yang lebih kecil.