Dinasti Ming
Dinasti Tiongkok yang berkuasa pada 1368-1644M / From Wikipedia, the free encyclopedia
Dinasti Ming (Hanzi: 明朝, hanyu pinyin: ming chao) (1368 - 1644) adalah dinasti satu dari dua dinasti yang didirikan dari pemberontakan petani sepanjang sejarah Tiongkok. Dinasti ini adalah dinasti bangsa Han yang terakhir memerintah setelah Dinasti Song. Pada tahun 1368, Zhu Yuanzhang berhasil mengusir bangsa Mongol kembali ke utara dan menghancurkan Dinasti Yuan yang mereka dirikan. Ia mendirikan dinasti Ming (大明國; Dà Míng Guó), dengan ibu kotanya di Yingtian (sekarang Nanjing) sebelum putranya, Zhu Di, yang menjadi kaisar ke-3 memindahkan ibu kota ke Shuntian (sekarang Beijing). Yingtian kemudian berganti nama menjadi Nanjing (ibu kota selatan).
Ming Raya 大明 | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1368–1644 | |||||||||||||||
Dinasti Ming tahun 1415, pada masa pemerintahan Kaisar Yongle | |||||||||||||||
Dinasti Ming sekitar tahun 1580 | |||||||||||||||
Status | Kekaisaran | ||||||||||||||
Ibu kota | Nanjing (1368-1421) Beijing (1421-1644) | ||||||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Mandarin | ||||||||||||||
Agama | Buddhisme, Taoisme, Konfusianisme, Kepercayaan tradisional Tiongkok | ||||||||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||||||||
Kaisar (Huang Di) | |||||||||||||||
• 1368-1398 | Kaisar Hongwu | ||||||||||||||
• 1627-1644 | Kaisar Chongzhen | ||||||||||||||
Menteri | |||||||||||||||
• 1368-1375 | Liu Ji | ||||||||||||||
• -1568 | Yan Song | ||||||||||||||
• 1568-1573 | Tan Lun | ||||||||||||||
• 1572-1582 | Zhang Juzheng | ||||||||||||||
• 1621-1625 | Ye Xianggao | ||||||||||||||
• 1625-1627 | Zhu Guozhen | ||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||
• Didirikan di Nanjing | 23 Januari 1368 1368 | ||||||||||||||
• Insiden Jingnan | Juli 1399 | ||||||||||||||
6 Juni 1644 1644 | |||||||||||||||
• Runtuhnya Ming Selatan | April 1662 | ||||||||||||||
Luas | |||||||||||||||
1450 | 6.500.000 km2 (2.500.000 sq mi) | ||||||||||||||
Populasi | |||||||||||||||
• 1393 | 72,700,000 | ||||||||||||||
• 1400 | 65,000,000¹ | ||||||||||||||
• 1600 | 150,000,000¹ | ||||||||||||||
• 1644 | 100,000,000 | ||||||||||||||
Mata uang | Koin, kertas uang | ||||||||||||||
| |||||||||||||||
Sekarang bagian dari | 6 Negara
Tiongkok Mongolia Rusia Vietnam Laos Myanmar | ||||||||||||||
¹ Didasarkan atas perkiraan C.J. Peers dalam buku Late Imperial Chinese Armies: 1520-1840 | |||||||||||||||
Awal Dinasti Ming ditandai dengan masa-masa ketenangan dan kemakmuran di bawah Kaisar Hongwu, Zhu Yuanzhang. Kaisar Hongwu melakukan reformasi pada sistem pemerintahan dan birokrasi dengan membentuk organ birokrasi baru yang saling mengimbangi untuk mencegah munculnya lembaga pemerintah yang mempunyai wewenang terlalu besar. Ia juga melakukan pembangunan ekonomi, menghentikan segala ekspedisi militer untuk memberi rakyat waktu dan ketenangan untuk melakukan tanggung jawab mereka di bidang masing-masing. Kebijakan ini berhasil ditandai dengan peningkatan jumlah populasi sampai dengan 10.650.000 kepala keluarga atau 65.000.000 jiwa pada tahun 1393.
Di penghujung Dinasti Ming, pemberontakan marak di seluruh negara dan pada puncaknya, Beijing jatuh ke tangan pemberontak yang dipimpin oleh Li Zicheng. Kekalahan ini menyebabkan Chongzhen menggantungkan dirinya di bukit di belakang Kota Terlarang. Li yang bersengketa dengan Wu Sangui menangkapi keluarganya di Beijing menyebabkan Wu memutuskan untuk menyerah kepada suku Manchu yang kemudian menaklukkan Li Zicheng dan menguasai Beijing pada tahun 1644.
Setelah Beijing dikuasai oleh suku Manchu, mereka kemudian mendirikan Dinasti Qing yang menandai runtuhnya Dinasti Ming. Sisa-sisa kekuatan yang setia kepada Dinasti Ming kemudian mengungsi ke daerah selatan Tiongkok dan meneruskan perlawanan secara terpisah. Dalam sejarah, kekuatan ini dikenal sebagai Ming Selatan. Ming Selatan kemudian berhasil dihancurkan oleh Kaisar Kangxi pada tahun 1683.