Dinasti Jin (1115–1234)
From Wikipedia, the free encyclopedia
Dinasti Jīn (Hanzi: 金朝, hanyu pinyin: Jīn Cháo, Jurchen: Amba-an Ancu-un) (1115 - 1234), disebut sebagai Jin Raya (/dʒɪn/),[1] Namanya kadang-kadang ditulis sebagai Kin, Jurchen Jin atau Jinn dalam bahasa Inggris untuk membedakannya dari yang sebelumnya Dinasti Jìn,[2] atau disebut "Dinasti Jurchen" atau "Jurchen Jin", karena pendirinya Aguda (pemerintahan 1115-1123) adalah keturunan Wanyan Jurchen.
Jin Raya | |||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1115–1234 | |||||||||||||||||
Jin (biru) pada tahun 1141 | |||||||||||||||||
Status | Kekaisaran | ||||||||||||||||
Ibu kota | Huining (1122–1153) Zhongdu (1153–1214) Kaifeng (1214–1233) Caizhou (1233–1234) | ||||||||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Tiongkok pertengahan, Jurchen, Khitan | ||||||||||||||||
Agama | Buddhisme Taoisme Konfusianisme Kepercayaan tradisional Tionghoa | ||||||||||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||||||||||
Kaisar | |||||||||||||||||
• 1115–1123 | Kaisar Taizu | ||||||||||||||||
• 1234 | Kaisar Modi | ||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||
• Didirikan oleh Wanyan Aguda | 28 Januari 1115 | ||||||||||||||||
• Jatuhnya Dinasti Liao | 1125 | ||||||||||||||||
• Bianliang diambil alih | 9 January 1127 | ||||||||||||||||
• Serangan bangsa Mongol | 1211 | ||||||||||||||||
• Jatuhnya Caizhou | 9 Februari 1234 | ||||||||||||||||
Luas | |||||||||||||||||
1126 | 2.300.000 km2 (890.000 sq mi) | ||||||||||||||||
1142 | 3.000.000 km2 (1.200.000 sq mi) | ||||||||||||||||
Mata uang | Koin Tiongkok | ||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
Dinasti ini berawal dari pemberontakan Taizu melawan dinasti Liao (907-1125) yang menguasai Tiongkok utara, sampai Jin yang baru muncul ini menggiring Liao ke Wilayah Barat, tempat mereka kemudian dikenal sebagai Liao Barat. Setelah berhasil menaklukkan Liao, Jurchen Jin meluncurkan perjuangan lebih dari seratus tahun melawan Dinasti Song (960-1279), yang berbasis di Tiongkok selatan. Selama masa pemerintahan mereka, Jurchen Jin dengan cepat beradaptasi dengan adat istiadat Tiongkok, dan bahkan turut membentengi Tembok Besar melawan orang-orang Mongol yang saat itu sedang bangkit. Di dalam negeri, Jin mengawasi kemajuan budaya, seperti kebangkitan Konfusianisme.
Orang Mongol yang selama berabad-abad menjadi pengikut Jin, pada tahun 1211 mulai melakukan penyerbuan di bawah pimpinan Jenghis Khan, akibatnya Jin mengalami kekalahan besar. Setelah mengalami banyak kekalahan, pemberontakan, pembelotan, dan kudeta selama 23 tahun, akhirnya Jin menyerah kepada Mongol pada 1234.